BIDANG ILMUPENGETAHUAN
Pada Bidang
Ilmu Pengetahuan dan seni budaya Sebab Turki Usmani Kurang Fokus terhadap ilmu
pengetahuan, maka Bidang ilmu pengetahuan pun kurang menonjol tidak
seperti Dinasti islam sebelumnya. Adapun beberapa tokoh termasyhur
dari beberaa disiplin ilmu yang muncul kala itu, di antaranya :
1. Abdulrauf
Al Manawy dan Abdul Wahab Syarany , sebagai ahli hadis dan tasawuf
2. As Shadar
bin Abdurrahman Al Akhdhary, sebagai ahli Filsafat dan mantiq
3. Daud
Inthaqy dan Sahabudin bin salamah Qaliyuby, ahli dalam bidang kedokteran
4. Ibnu Hasan
Samarkandy, sebagai ahli ilmu politik
5. Qari Al
Harawy, sebagai ahli musik
6. Ibnu Diba
Az zabidy dan Abdul ghani An nablusy, sebagai ahli sejarah
7. Aisyah
Bauniyah dan Ali khan, sebagai ahli sastra
8. Abdulqadir
Baghdady dan Az zabidy, sebagai ahli bahasa
9. Muammar
Sinan, sebagai ahli di bidang arsitektur
10. Musa
Azam, Sebagai ahli seni.[15]
Adapun
mengenai budaya sosial, Budaya Turki Usmani sangat di pengaruhi oleh tiga
budaya. Dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran tentang etika dan tata
krama dalam istana. Ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi ,
sosial,kemasyarakatan, dan keilmuan mereka mengambil dari Bangsa Arab.
Sedangkan pemerintahan dan organisasi kemiliteran mereka banyak dapat dari
Bizantium.
Dalam menjalankan ilmu pemerintahan, pemimpin turki Usmani menggunakan dua
gelar sekaligus: khalifah dan sultan. Khalifah sebagai simbol penguasa dunia
dan khalifah juga symbol sebagai penguasa spritual (agama). Secara praktis,
pemimpin turki Usmani memiliki dua pembantu utama.
a. Mufti atau Syaykh
al-Islam yang berwenang mewakili pemimpin turki Usmani dalam melaksanakan
wewenang spiritual.
b. Shadhr al-a’zham
(perdana mentri) yang berwenang mewakili pemimpin Turki Usmani dalam
melaksanakan duniawi.[16]
Ulama dan sejumlah karyanya yang
dihasilkan pada masa Turki Usmani adalah:
1.Mustafa Ali (1541-1599), ahli
sejarah. Diantara karyanya adalah Kunh al-Akhbar, yang berisi sejarah dunia
dari Adam AS sampai Yesus, sejarah islam awal hingga Turki Usmani
2. Evliya Chelebi (1614-1682), ahli ilmu sosial. Diantara karyanya adalah
Seyabat Name (buku pedoman perjalan)yang berisi tentang masyarakat dan Turki
Usmani.
3. Arifi (1561), sejatawan istana. Diantara karyanya adalah Shah-name –I
al-Osman yang berisi yang berisi cerita tentang raja-raja keluarga Usmani
Selain meninggalkan buku-buku sebagai kekayaan sejarah, Turki Usmani juga
meninggalkan sejumlah bangunan yang memperlihatkan keunggulan penguasaan
teknologi pada zamannya. Masjid Aya Sophia, Masjid Agung Sultan Muhammad
Al-Fatih, masjid Abu Ayub Al-Anshari, masjid Byazid dan masjid Sulaiman
al-Qanuni, merupakan masjid yang berasitektur tinggi dengan menggunakan “kubah
batu” yang menggambarkan persaingan antara Islam dengan Kristen.
Komentar
Posting Komentar